Kapan Selesai?

by Jhon Lennon 15 views

Guys, pertanyaan "kapan selesai?" ini memang sering banget bikin gregetan ya. Mau itu nungguin antrean, nungguin tugas beres, atau bahkan nungguin jodoh, rasanya tuh lamaaaa banget. Tapi coba deh kita pikirin, apa sih yang bikin kita ngerasa waktu itu berjalan lambat?

Salah satu alasannya adalah ekspektasi. Kita punya bayangan di kepala, misalnya tugas ini seharusnya selesai dalam 3 jam. Eh, ternyata butuh 5 jam. Nah, selisih 2 jam itu yang bikin kita ngerasa "kok lama banget?". Terus, ada juga faktor kebosanan. Kalau kita lagi ngerjain sesuatu yang nggak kita suka atau nggak menarik, waktu rasanya kayak berhenti gitu. Beda banget kalau kita lagi asyik main game atau nonton film favorit, tahu-tahu udah beberapa jam aja berlalu.

Selain itu, cara kita mengukur waktu juga bisa ngaruh. Kalau kita terus-terusan lihat jam, wah itu sih bakal makin kerasa lama. Mendingan alihkan perhatian aja, fokus sama apa yang lagi dikerjain, atau cari aktivitas lain yang bikin lupa waktu. Ingat juga, setiap orang punya ritme waktu yang beda-beda. Jadi, jangan terlalu membandingkan prosesmu sama orang lain. Nikmati aja setiap momennya, guys. Siapa tahu di balik penantian itu ada sesuatu yang lebih baik menanti. Jadi, daripada terus bertanya "kapan selesai?", yuk kita coba ubah mindset jadi "apa yang bisa aku lakukan sekarang sambil menunggu?".

Strategi Mengatasi Rasa "Masih Lama Ya"

Jadi gini, guys, kalau kita lagi ngerasa "masih lama ya" sama sesuatu, ada beberapa trik jitu nih yang bisa kita lakuin biar nggak makin stres. Pertama, pecah tugas besar jadi bagian-bagian kecil. Kalau kamu punya kerjaan seabrek yang bikin pusing, coba deh dibagi-bagi. Misalnya, kalau mau nulis laporan, fokus dulu ke bagian pendahuluan, baru ke metodologi, dan seterusnya. Dengan begini, setiap kali kamu menyelesaikan satu bagian, ada rasa pencapaian kecil yang bisa bikin kamu semangat lagi. Ini kayak main game, setiap level yang dilewati bikin kita makin tertantang, kan?

Kedua, manfaatkan waktu tunggu. Jangan cuma bengong atau ngeluh aja. Kalau lagi nungguin sesuatu, coba deh cari kegiatan lain yang produktif tapi nggak bikin terbebani. Baca buku, dengerin podcast, balas email yang belum sempat dibalas, atau bahkan sekadar stretching ringan. Siapa tahu malah dapat ide baru dari kegiatan yang nggak disangka-sangka itu. Ketiga, ubah fokusmu. Kalau kamu terus-terusan memikirkan betapa lamanya waktu berjalan, ya jelas aja bakal terasa makin lama. Coba deh alihkan perhatian ke hal-hal positif. Syukuri apa yang sudah kamu punya, atau pikirkan hasil akhir yang menyenangkan yang akan kamu dapatkan nanti. Pikirkan betapa lega dan senangnya nanti kalau tugas itu sudah selesai.

Keempat, tetapkan target kecil yang realistis. Jangan pasang target yang muluk-muluk tapi nggak mungkin tercapai. Misalnya, kalau kamu lagi ngerjain project yang butuh waktu berbulan-bulan, jangan targetin selesai dalam seminggu. Lebih baik tetapkan target harian atau mingguan yang bisa kamu capai. Kelima, cari teman atau support system. Kadang-kadang, ngobrol sama teman yang ngertiin aja bisa bikin beban terasa lebih ringan. Ceritain aja keluh kesahmu, siapa tahu mereka punya solusi atau sekadar bisa kasih semangat. Terakhir, ingat tujuan akhirnya. Kenapa sih kamu melakukan ini semua? Kalau kamu ingat tujuan besarnya, rasa "masih lama ya" itu bisa jadi motivasi tambahan buat terus maju. Ini tentang kesabaran dan ketekunan, guys. Setiap langkah kecil itu berarti. Jadi, jangan menyerah ya!

Mengapa Waktu Terasa Lama Saat Menunggu?

Guys, pernah nggak sih kalian ngerasa waktu itu kayak karet ditarik ulur? Kadang cepet banget, tahu-tahu udah akhir bulan aja. Tapi pas lagi nungguin sesuatu, misalnya giliranmu di dokter gigi atau paket yang ditunggu-tunggu, wuih, rasanya jam itu jalan mundur! Nah, kenapa sih fenomena "waktu terasa lama saat menunggu" ini bisa terjadi? Yuk, kita bedah bareng-bareng.

Pertama-tama, ini semua berkaitan sama persepsi otak kita. Saat kita lagi nggak melakukan apa-apa yang menarik atau saat kita cemas menunggu hasil, otak kita cenderung lebih fokus pada berjalannya waktu itu sendiri. Ibaratnya, kita lagi ngeliatin kompor yang lagi manasin air, setiap detik itu terasa lama banget. Beda kalau kita lagi asyik ngobrol sama teman atau lagi nonton film seru, kita nggak sadar waktu udah habis berapa banyak. Jadi, semakin kita sadar dan mengawasi waktu, semakin lama waktu itu terasa.

Kedua, ada faktor ketidakpastian. Saat kita menunggu sesuatu, kita seringkali nggak tahu kapan tepatnya itu akan selesai atau apa hasilnya. Ketidakpastian ini bisa menimbulkan kecemasan, dan kecemasan itu sendiri bisa membuat persepsi waktu kita berubah. Otak kita jadi lebih waspada dan fokus pada potensi masalah atau penundaan, sehingga waktu terasa lebih lambat. Pikirin aja deh, pas kamu nungguin hasil ujian yang penting, rasanya kan tiap menit itu berharga dan penuh dengan pikiran "gimana ya hasilnya?". Nah, perasaan itu yang bikin waktu jadi terasa merangkak.

Ketiga, kurangnya stimulasi. Ketika kita berada dalam situasi menunggu, biasanya kita nggak banyak melakukan aktivitas yang merangsang otak atau indra kita. Lingkungan yang monoton dan aktivitas yang minim membuat otak kita nggak punya banyak hal untuk diproses, sehingga ia malah fokus pada waktu yang sedang berjalan. Ini mirip kayak kalau kita lagi jalan di tempat yang sepi dan nggak ada pemandangan menarik, kita jadi lebih sadar sama langkah kaki kita sendiri dan suara napas kita.

Terakhir, ekspektasi yang tidak terpenuhi. Kalau kita punya ekspektasi tertentu tentang berapa lama sesuatu seharusnya terjadi, dan kenyataannya lebih lama dari itu, kita pasti merasa kesal. Misalnya, kamu janji ketemu teman jam 7, tapi dia baru datang jam 7.30. Dua puluh menit itu pasti terasa lebih lama dari dua puluh menit biasanya, kan? Jadi, intinya, waktu itu nggak benar-benar melambat, tapi persepsi kita terhadap waktu itulah yang berubah tergantung pada kondisi mental, emosional, dan kognitif kita saat itu. Mengerti kan, guys?

Tips Agar Tidak Terjebak Perasaan "Masih Lama Ya"

Oke, guys, biar kita nggak terus-terusan terjebak dalam lingkaran setan perasaan "masih lama ya", ada beberapa jurus jitu nih yang bisa kita terapin. Yang pertama dan paling penting adalah mengubah perspektif. Daripada fokus sama